Postingan saya kali ini adalah Khutbah Jum’at dengan judul “ Mensyukuri
Nikmat Umur “. Umur manusia di dunia
menurut Nabi SAW panjangnya antara 60 – 70 tahun. Untuk itu mari kita hitung
umur kita sekarang ,sudah berapa tahunkah sekarang kita terlahir ke dunia ini ?, untuk apa saja kita gunakan ?.
Untuk itu mari
kita syukuri umur kita sekarang yang masih dapat menikmati kehidupan di dunia
yang amat sebentar untuk meraih kehidupan yang kekal dan abadi. Allah SWT
berfirman dalam Surat Al- ‘Asr ayat 1-3
وَٱلۡعَصۡرِ . إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي
خُسۡرٍ .
إِلَّا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ
.
“
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. “
MENSYUKURI
NIKMAT UMUR
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا
سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ
لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام،
وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه،
اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه
وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ:
فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ
الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Ma’asyiral Muslimin
Rohimakumullah
Puji syukur kehadirat Allah SWT pada hari ini kita semua
diberi nikmat sehat, sehingga kita semua dapat melaksanakan shalat jum’at
berjamaah sebagai memenuhi panggilan Allah SWT sebagaimana difirmankan-Nya di
dalam Al Qur’an Surat Al Jummah ayat 9 :
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوۡمِ ٱلۡجُمُعَةِ فَٱسۡعَوۡاْ
إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَذَرُواْ ٱلۡبَيۡعَۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ
تَعۡلَمُونَ
“ Hai orang-orang beriman, apabila diseru
untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah
dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Salam dan shalawat
kita aturkan keatas Nabi Junjungan Alam, Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat
beliau, dengan tetes darah, perjuangan tanpa lelah dan harta benda , terus
mendakwahkan kalimat LA ILA HA ILLAH MUHAMMAD DARRASULULLAH, sehingga sampailah
kepada kita.
Dalam kesempatan ini
perkenankan kami menyampaikan khutbah dengan judul Mensyukuri Nikmat Umur.
Ma’asyiral Muslimin
Yang Dirahmati Allah
Pertama-tama khatib
mengajak jamaah semua terutama diri khatib yang dhaib ini, marilah kita
tingkatkan taqwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan
berusaha menjauhi segala larangan-Nya . Karena tidak ada keuntungan yang lebih
besar melebihi taat kepada Allah dan tidak ada kerugian yang lebih besar
melebihi maksiat kepada Allah.
Ma’asyiral Muslimin Yang
Di Muliakan Allah
Kita senantiasa
bersyukur kepada Allah SWT atas karunia Iman dan Islam, dengan Iman dan Islam
ini hidup kita menjadi indah, kehidupan yang merupakan perjalanan menuju
surganya Allah SWT, menuju kemuliaan yang kekal abadi yang selama-lamanya.
Seumpama tidak ada Iman dan Islam maka kehidupan kita sangat mengerikan,
kehidupan yang akan menuju ke nerakanya Allah SWT. Oleh karena itu mari kita
syukuri nikmat Iman dan Islam dengan sepenuh hati. Kalaupun kita mempunyai umur
sejuta tahun tidak cukup untuk mensyukuri nikmat ini, kalau kita korbankan
seluruh kehidupan kita dan seluruh harta kita, belum cukup untuk membayar
nikmat ini. Ini adalah nikmat yang paling besar yang Allah SWT berikan kepada
hamba-hamba pilihan-Nya.
Kitapun bersyukur
kepada Allah SWT, sebab sampai saat ini kita masih menjadi umatnya Muhammad
SAW, sebab para Nabi yang semulia-mulia manusia ingin menjadi umat Muhammad SAW
karena keuntungannya menjadi umat nabi Muhammad SAW diantaranya yaitu masuk
dalam surga yang pertama sebelum umat-umat terdahulu, menjadi saksi atas
umat-umat terdahulu dan nabi Muhammad dapat memberikan syafaat untuk umatnya.
Oleh karena itu bagaimana kita mensyukurinya ? tidak ada jalan lain yaitu
dengan menghidupkan sunah-sunahnya, meneruskan perjuangannya sehingga kita
nanti diakhirat diakui sebagai umatnya.
Kita pun bersyukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan umur panjang kepada kita, dimana kita
lihat dan perhatikan teman kita yang kemarin masih ada, hari ini tidak ada
bersama kita, ayah ibu kita kemarin masih ada tetapi hari ini tidak ada bersama
kita. Oleh karena itu kita patut bersyukur kepada Allah masih diberikannya
kesempatan untuk beramal kepada-Nya. Maka jangan sampai ada nafas yang keluar
dari hidung kita, jangan sampai ada detik-detik dalam kehidupan ini tanpa amal,
tanpa untuk membangun akhirat kita, dimana negeri akhirat adalah tempat yang
kekal dan abadi. Dunia ini semua akan kita tinggalkan, sebentar lagi semua akan
kita tinggalkan, kampung kita, rumah kita, sawah kita, kebun kita ,semua itu
akan kita tinggalkan. Maka berpikirlah bagaimana kebun jadi amal, rumah jadi
amal, harta jadi amal, sebelum ajal menjemput kita, kematian pasti datang.
Ma’asyiral muslim
yang berbahagia
Dan apabila datang
ajal berlakulah perjanjian dimana kita harus kembali ke hadapan Allah SWT, saat
itulah terbaginya manusia menjadi dua golongan pula yaitu golongan yang merasa
berbahagia dan golongan penuh penyesalan. Firman Allah SWT dalam Surat Az-Zumar
ayat 42 :
ٱللَّهُ
يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِي لَمۡ تَمُتۡ فِي مَنَامِهَاۖ
فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِي قَضَىٰ عَلَيۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ
أَجَلٖ مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ
“ Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum
mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi
kaum yang berfikir.”
Dari ayat diatas kita memperoleh pelajaran bahwasanya
Allah SWT telah menentukan ajal seseorang, tidak mungkin Allah SWT mencepatkan
atau melambatkan saat kedatangan ajal, itulah satu di antara kebesaran dan
kekuasaan Allah SWT yang harus kita pikirkan.
Setelah kita menyadari terbatasnya umur kita, berarti terbatasnya
kesempatan menikmati hidup di dunia, maka kita hendaknya bisa menggunakan umur
itu dengan sebaik-baiknya.
Sebagai tujuan akhir dari semua urusan manusia adalah
tercapai kebahagiaan abadi di sisi Allah SWT, yang sudah barang tentu memerlukan
bekal serta persiapan semenjak tersedianya kesempatan hidup di masa sekarang.
Firman Allah SWT di dalam Surat Al Baqarah ayat 197 :
وَتَزَوَّدُواْ
فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“
Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah
kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal. “
Dalam ayat tersebut diatas sangat ditekankan bahwa bekal
yang sebaik-baiknya ialah taqwa.
Kesempatan hidup yang sementara tidak jarang membuat
orang keliru pandangan dan perhitungan, mereka mengira hanya di dunia inilah
tempat kesenangan dan kenikmatan, sehingga seluruh usianya dicurahkan untuk
mengejar kesenangan-kesenangan saja, mereka lupa bahwa kehidupan dunia adalah
hakikatnya jembatan atau ladang bagi kehidupan di akhirat. Firman Allah SWT
sebagaimana didalam Surat Al Qashash ayat 60 :
وَمَآ
أُوتِيتُم مِّن شَيۡءٖ فَمَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتُهَاۚ وَمَا
عِندَ ٱللَّهِ خَيۡرٞ وَأَبۡقَىٰٓۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
“ Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka
itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi
Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka Apakah kamu tidak memahaminya? “
Ma’asyiral Muslim yang dirahmati Allah
Oleh sebab itu sungguh akan menyesal kelak orang-orang
yang hanya menghabiskan kesempatan hidupnya semata-mata untuk mencari
kesenangan yang sementara dan penuh tipu daya itu. Mereka beranggapan bahwa
yang benar adalah semua yang dapat dilihat dan dicapainya, sedang akhirat bagi
mereka hanyalah dianggap sebagai dongeng-dongeng masa lampau sebagai gambaran
hayalan belaka.
Sebaliknya bagi kita orang-orang beriman hendaknya
kesempatan hidup sekarang dapat dipergunakan untuk memperoleh kebahagiaan di
akhirat. Untuk itu kita hendaknya menunjukkan perbuatan dan amaliyah yang nyata
sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Firman Allah SWT di
dalam Al qur’an Surat At Taubah ayat 71 :
وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ
وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ
وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ
وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ
عَزِيزٌ حَكِيمٞ
“ Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Ayat tersebut diatas memberikan penjelasan yang tegas apa
dan bagaimana seharusnya perbuatan dan tindakan orang-orang beriman dalam
mempergunakan kenikmatan umurnya.
Cara mempergunakan nikmat umur adalah dengan beribadat
kepada Allah dan beramal shaleh. Jika beribadat dan beramal shaleh telah kita
laksanakan dengan benar tidak mustahil Allah akan memberikan janji-janji-Nya
yang sangat menyenangkan , baik yang kita nikmati langsung di dunia maupun di
akhirat nanti.
Untuk itu marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah
dengan meningkatkan ibadat dan amal-amal shaleh sebagai wujud rasa syukur kita
kepada Allah atas nikmat umur yang masih diberikannya kepada kita saat ini.
Sebagaimana firman Allah di dalam Surat Ibrahim ayat 7 :
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ
لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ
“ Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Demikaian khutbah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat
bagi kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ
الْعَظِيْمِ. ونَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْه ِمِنَ الْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْع
ُاْلعَلِيْمُ. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم َلِي
وَلَكُمْ وَلِسَا ءِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِينَ
وَالْمُوءْمِنَاتِ فَا سْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar