kode iklan

Senin, 19 Agustus 2019

Khutbah Jum'at : Mensyukuri Nikmat Umur





Postingan saya kali ini adalah  Khutbah Jum’at dengan judul “ Mensyukuri Nikmat Umur  “. Umur manusia di dunia menurut Nabi SAW panjangnya antara 60 – 70 tahun. Untuk itu mari kita hitung umur kita sekarang ,sudah berapa tahunkah sekarang kita terlahir  ke dunia ini ?, untuk apa saja kita gunakan ?.
Untuk itu  mari kita syukuri umur kita sekarang yang masih dapat menikmati kehidupan di dunia yang amat sebentar untuk meraih kehidupan yang kekal dan abadi. Allah SWT berfirman dalam Surat Al- ‘Asr ayat 1-3
وَٱلۡعَصۡرِ  .  إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ .   إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ  .
“ Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. “
MENSYUKURI NIKMAT UMUR
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Ma’asyiral Muslimin Rohimakumullah
Puji syukur kehadirat Allah SWT pada hari ini kita semua diberi nikmat sehat, sehingga kita semua dapat melaksanakan shalat jum’at berjamaah sebagai memenuhi panggilan Allah SWT sebagaimana difirmankan-Nya di dalam Al Qur’an Surat Al Jummah ayat 9 :
 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوۡمِ ٱلۡجُمُعَةِ فَٱسۡعَوۡاْ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَذَرُواْ ٱلۡبَيۡعَۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
 “ Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Salam dan shalawat kita aturkan keatas Nabi Junjungan Alam, Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau, dengan tetes darah, perjuangan tanpa lelah dan harta benda , terus mendakwahkan kalimat LA ILA HA ILLAH MUHAMMAD DARRASULULLAH, sehingga sampailah kepada kita.
Dalam kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan khutbah dengan judul Mensyukuri Nikmat Umur.
Ma’asyiral Muslimin Yang Dirahmati Allah
Pertama-tama khatib mengajak jamaah semua terutama diri khatib yang dhaib ini, marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan berusaha menjauhi segala larangan-Nya . Karena tidak ada keuntungan yang lebih besar melebihi taat kepada Allah dan tidak ada kerugian yang lebih besar melebihi maksiat kepada Allah.
Ma’asyiral Muslimin Yang Di Muliakan Allah
Kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas karunia Iman dan Islam, dengan Iman dan Islam ini hidup kita menjadi indah, kehidupan yang merupakan perjalanan menuju surganya Allah SWT, menuju kemuliaan yang kekal abadi yang selama-lamanya. Seumpama tidak ada Iman dan Islam maka kehidupan kita sangat mengerikan, kehidupan yang akan menuju ke nerakanya Allah SWT. Oleh karena itu mari kita syukuri nikmat Iman dan Islam dengan sepenuh hati. Kalaupun kita mempunyai umur sejuta tahun tidak cukup untuk mensyukuri nikmat ini, kalau kita korbankan seluruh kehidupan kita dan seluruh harta kita, belum cukup untuk membayar nikmat ini. Ini adalah nikmat yang paling besar yang Allah SWT berikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya.
Kitapun bersyukur kepada Allah SWT, sebab sampai saat ini kita masih menjadi umatnya Muhammad SAW, sebab para Nabi yang semulia-mulia manusia ingin menjadi umat Muhammad SAW karena keuntungannya menjadi umat nabi Muhammad SAW diantaranya yaitu masuk dalam surga yang pertama sebelum umat-umat terdahulu, menjadi saksi atas umat-umat terdahulu dan nabi Muhammad dapat memberikan syafaat untuk umatnya. Oleh karena itu bagaimana kita mensyukurinya ? tidak ada jalan lain yaitu dengan menghidupkan sunah-sunahnya, meneruskan perjuangannya sehingga kita nanti diakhirat diakui sebagai umatnya.
Kita pun bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan umur panjang kepada kita, dimana kita lihat dan perhatikan teman kita yang kemarin masih ada, hari ini tidak ada bersama kita, ayah ibu kita kemarin masih ada tetapi hari ini tidak ada bersama kita. Oleh karena itu kita patut bersyukur kepada Allah masih diberikannya kesempatan untuk beramal kepada-Nya. Maka jangan sampai ada nafas yang keluar dari hidung kita, jangan sampai ada detik-detik dalam kehidupan ini tanpa amal, tanpa untuk membangun akhirat kita, dimana negeri akhirat adalah tempat yang kekal dan abadi. Dunia ini semua akan kita tinggalkan, sebentar lagi semua akan kita tinggalkan, kampung kita, rumah kita, sawah kita, kebun kita ,semua itu akan kita tinggalkan. Maka berpikirlah bagaimana kebun jadi amal, rumah jadi amal, harta jadi amal, sebelum ajal menjemput kita, kematian pasti datang.
Ma’asyiral muslim yang berbahagia
Dan apabila datang ajal berlakulah perjanjian dimana kita harus kembali ke hadapan Allah SWT, saat itulah terbaginya manusia menjadi dua golongan pula yaitu golongan yang merasa berbahagia dan golongan penuh penyesalan. Firman Allah SWT dalam Surat Az-Zumar ayat 42 :
 ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِي لَمۡ تَمُتۡ فِي مَنَامِهَاۖ فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِي قَضَىٰ عَلَيۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ
“ Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”
Dari ayat diatas kita memperoleh pelajaran bahwasanya Allah SWT telah menentukan ajal seseorang, tidak mungkin Allah SWT mencepatkan atau melambatkan saat kedatangan ajal, itulah satu di antara kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang harus kita pikirkan.
Setelah kita menyadari terbatasnya umur kita, berarti terbatasnya kesempatan menikmati hidup di dunia, maka kita hendaknya bisa menggunakan umur itu dengan sebaik-baiknya.
Sebagai tujuan akhir dari semua urusan manusia adalah tercapai kebahagiaan abadi di sisi Allah SWT, yang sudah barang tentu memerlukan bekal serta persiapan semenjak tersedianya kesempatan hidup di masa sekarang. Firman Allah SWT di dalam Surat Al Baqarah ayat 197 :
    وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“ Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal. “
Dalam ayat tersebut diatas sangat ditekankan bahwa bekal yang sebaik-baiknya ialah taqwa.
Kesempatan hidup yang sementara tidak jarang membuat orang keliru pandangan dan perhitungan, mereka mengira hanya di dunia inilah tempat kesenangan dan kenikmatan, sehingga seluruh usianya dicurahkan untuk mengejar kesenangan-kesenangan saja, mereka lupa bahwa kehidupan dunia adalah hakikatnya jembatan atau ladang bagi kehidupan di akhirat. Firman Allah SWT sebagaimana didalam Surat Al Qashash ayat 60 : 
 وَمَآ أُوتِيتُم مِّن شَيۡءٖ فَمَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتُهَاۚ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ خَيۡرٞ وَأَبۡقَىٰٓۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
“ Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka Apakah kamu tidak memahaminya? “
Ma’asyiral Muslim yang dirahmati Allah
Oleh sebab itu sungguh akan menyesal kelak orang-orang yang hanya menghabiskan kesempatan hidupnya semata-mata untuk mencari kesenangan yang sementara dan penuh tipu daya itu. Mereka beranggapan bahwa yang benar adalah semua yang dapat dilihat dan dicapainya, sedang akhirat bagi mereka hanyalah dianggap sebagai dongeng-dongeng masa lampau sebagai gambaran hayalan belaka.
Sebaliknya bagi kita orang-orang beriman hendaknya kesempatan hidup sekarang dapat dipergunakan untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat. Untuk itu kita hendaknya menunjukkan perbuatan dan amaliyah yang nyata sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Firman Allah SWT di dalam Al qur’an Surat At Taubah ayat 71 :
 وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
“ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Ayat tersebut diatas memberikan penjelasan yang tegas apa dan bagaimana seharusnya perbuatan dan tindakan orang-orang beriman dalam mempergunakan kenikmatan umurnya.
Cara mempergunakan nikmat umur adalah dengan beribadat kepada Allah dan beramal shaleh. Jika beribadat dan beramal shaleh telah kita laksanakan dengan benar tidak mustahil Allah akan memberikan janji-janji-Nya yang sangat menyenangkan , baik yang kita nikmati langsung di dunia maupun di akhirat nanti.
Untuk itu marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah dengan meningkatkan ibadat dan amal-amal shaleh sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat umur yang masih diberikannya kepada kita saat ini. Sebagaimana firman Allah di dalam Surat Ibrahim ayat 7 :
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ  
“ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Demikaian khutbah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua.
 بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ. ونَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْه ِمِنَ الْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْع ُاْلعَلِيْمُ. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم َلِي وَلَكُمْ وَلِسَا ءِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِينَ وَالْمُوءْمِنَاتِ فَا سْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar