kode iklan

Tampilkan postingan dengan label Sunnah-Sunnah/Adab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sunnah-Sunnah/Adab. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Oktober 2019

Sumpah Dalam Pandangan Islam



Basren Blog. Sumpah adalah  ucapan untuk memastikan kebenaran suatu perkara yang masih diragukan kebenarannya dengan menyebut salah satu nama Allah atau salah satu sifat-Nya, baik dalam perkara yang sedang diperiksa maupun perkara yang akan datang dengan tujuan menolak atau untuk menguatkan tuduhan atau gugatan.

Manfaat sumpah itu dilakukan yaitu :
1.    Untuk menagkis tuduhan yang dilancarkan oleh orang lain terhadap penggugat.
2.    Untuk menyatakan kebenaran diri.

Ucapan sumpah itu sendiri kalau kita lihat dari beberapa ayat al-Qur’an dan hadits Nabi SAW adalah :

Pertama : La wa muqallibal qulub (Tidak. Demi Yang membolak balikan hati).

Kedua : Walladzi nafsu muhammadin bi yadihi ( Demi zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman tangan-Nya)

Ketiga : Wa aimulladzi nafsi bi yadihi ( Demi Allah,  yang jiwaku dalam genggaman-Nya)

Keempat : Walladzi nafsi bi yadihi ( Demi zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya)

Kelima : Wa rabbi (Demi Rabbku)

Keenam : Wallahi (Demi Allah)

Ketujuh : Wa aimullah (Demi Allah
)
Kedelapan : Wa rabbul ka’bah ( Demi pemilik Ka’bah)


Kesembilan : Walladzi  la ilaha ghairuhu ( Demi zat yang tiada ilah yang berhak disembah selain Dia).

Rabu, 18 September 2019

Bagaimana Adab Istinja Menurut Islam



Istinja adalah keluarnya sesuatu dari dua pintu. Sahnya shalat karena wudhuk dan sahnya wudhuk karena istinja.
Islam amat memperhatikan tentang kebersihan, dengan diketahuinya adab-adab istinja dari barbagai sumber maka sunnah-sunnah Rasulullah SAW telah kita laksanakan, maka si pelaksananya akan mendapatkan nilai ibadah.
Bagaimana Adab Istinja Menurut Islam
Anjuran dalam beristinja
1.    Masuk WC dengan kaki kiiri lebih dahulu (Tirmidzi). Usahakan dengan alas kaki untuk masuk untuk menghindari kotoran (Imam Nawawi).
2.    Sebelum masuk WC disunnahkan membaca do’a :
اَللَّهُم َّاِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَا ئِثِ
Artinya : “ Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari gangguan syetan laki-laki dan wanita. “ (Bukhari,Muslim).
3.    Keluar WC melangkahkan kaki kanan lebih dahulu dan membaca do’a :
غُفْرَا نَكَ
Artinya : “Aku memohon ampun kepada-Mu” (hadist ini diriwayatkan oleh suruh penyusun kitab Sunan, kecuali Nasai).
4.    WC adalah tempat berkumpulnya syetan, mudharat berlama-lama di dalamnya. Jika selesai hajatnya, secepatnya keluar dari WC (Nasai, Ibnu Majah).
5.    Dianjurkan bertutup kepala ketika  di dalam WC, dan baru membukanya jika perlu dan membasahi rambut kita (Ibnu Said), Jika tidak ada penutup kepala, hendaknya ditutup dengan lengan baju (Imam Nawawi).
6.    Buang air hendaknya dengan duduk, jangan berdiri. Buang air berdiri adalah perbuatan Yahudi dan Nasrani (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasai). Cara duduk beristinja adalah bertumpu diatas kaki kiri dan kaki kanan tegak di atas tanah, hal ini untuk memudahkan najis keluar dan mengistirahatkan anggota tubuh utama, seperti lambung dsb. (Imam Nawawi).
7.    Hendaknya beristinja hanya dengan tangan kiri, jangan menyentuh kemaluan dengan tangan kanan (Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai).
8.    Sunnah menghemat air, gunakan secukupnya. Nabi SAW biasa menggunakan air dengan ukuran seperti air wudhuk, air buang air, dan untuk mandi (Tirmidzi)
9.    Hati-hati dengan cipratan air kencing, terutama ketika kencing berdiri. Banyak orang disiksa di dalam kubur karena tidak berhati-hati ketika istinja dan tidak sempurna ketika berwudhu (Bukhari,Muslim,Ibnu Majah).

Larangan Dalam Istinja
1.    Jangan membawa lafazh “ Allah “ dan “ Muhammad “ atau ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam WC (Nasai).
2.    Jangan membuang hajat dengan menghadap kea rah kiblat dan jangan membelakanginya. Menghadaplah selain ke kedua arah tadi. Boleh membelakangi atau menghadap kiblat, bila di dalam bangunan, itu pun kalau terpaksa (Bukhari,Muslim,Tirmidzi,Nasai).
3.    Jangan berbicara atau berkomunikasi di dalam WC (Abu Dawud,Ibnu Majah). Menjawab salam pun tidak boleh ketika di WC, menjawabnya cukup dengan isyarat (Muslim, Tirmidzi, Nasai).
4.    Tidak boleh berdua di dalam kamar mandi, kecuali suami istri (Abu Dawud, Ibnu Majah).
5.    Tidak boleh beristinja dengan tulang atau kotoran hewan yang kering, benda-benda itu adalah makanan jin (Muslim,Nasai).
6.    Jangan buang air di lubang-lubang tanah, karena mungkin tempat tinggal jin. Jangan di jalan tempat orang lewat, di tempat berteduh, di sumber air, di pemandian, di bawah pohon yang berbuah atau di air yang mengalir (Muslim, Tirmidzi).
7.    Tidak disukai buang air langsung ke air diam atau mengalir, karena kebanyakan jin bertempat disitu pada malam hari (Imam Nawawi).
8.    Boleh buang air dengan mempergunakan pispot. Nabi SAW biasa  meletakkannya di dekat tempat tidur beliau (Nasai).
9.    Jangan makan, jangan bernyanyi dan bersiul di dalam WC, walaupun sedang tidak buang air atau mandi (Abu Dawud, Ibnu Majah)
10. Jangan menampakkan aurat ketika buang air, usahakan bertutup diri atau pergi menjauh agara tidak terlihat oleh umum (Muslim,Tirmidzi), Sebaiknya mencari tempat yang tidak terlihat orang, tidak tercium baunya, dan tidak terdengar (Imam Nawawi).
11. Laki-laki tidak boleh melihat aurat sesame laki-laki dan wanita tidak boleh melihat aurat sesame wanita (Ibnu Asakir).
12. Makruh kencing di tempat mandi, karena khawatir sisa air kencing akan mmengenai badan orang yang mandi (Tirmidzi).
13. Sunnah menuntaskan sisa air kencing dengan berdehem dan memijit-mijitnya dari pangkal kemaluan sampai ujungnya tiga kali (Imam Nawawi).
14. Jangan menggunakan jari telunjuk dan jempol untuk istinja. Setelah selesai hendaknya tangan digosokkan ke tanah atau dinding untuk menghilangkan bau, lalu dicuci dengan air (Imam Nawawi).
15. Jangan memandang ke langit, ke farjinya atau ke kotoran yang keluar darinya. Dan Makruh bagi orang yang buang hajat itu berbicara atau melakukan pekerjaan lain selagi membuang hajatnya (Muslim, Abu Dawud).
16. Benda-benda yang dibolehkan untuk beristinja yaitu air, batu, tanah liat yang keras dan kertas, digunakan sebanyak tiga kali atau jumlah ganjil (Bukhari, Ibnu Majah). Jika sudah suci di kali yang kedua, sempurnakan yang ke tiga. Jika merasa suci di kali keempat sempurnakan di kali kelima demikian seterusnya. Lebih diutamakan menggunakab gabungan batu dan air (Imam Nawawi).

Benda-benda yang tidak sah untuk istinja ;
1.    Benda-benda najis atau terkena najis (Bukhari)
2.    Makanan manusia seperti roti, makanan jin seperti tulang (Muslim,Tirmidzi)
Benda-benda terhormat, seperti bagian tubuh binatang yang belum terpisah darinya

Jumat, 13 September 2019

Adab Bertemu Dengan Orang Lain




Dalam Islam adab ketika bertemu dengan orang lain amat diperhatikan, sebab itulah Nabi Muhammad SAW dengan akhlaqnya seperti ini orang lain merasa dihargai, merasa diperhatikan dan merasa sama dengan orang lain.
Ada beberapa anjuran yang menjadi sunah Rasulullah untuk kita pahami dan laksanakan. Selamat membaca.
ADAB  BERTEMU DENGAN ORANG LAIN
1.    Mengucapkan Salam
Dalam Hadits Bukhari No. 12,28,6236 dan Muslim No. 39 disebutkan, “ Bahwasanya seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW  amalan apakah yang terbaik di dalam Islam ? “ Rasulullah menjawab, “ Memberikan makan dan mengucapkan salamkepada orang muslim yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal. “
Dalam hadits lain disebutkan, “ Dari Imran bin Husain r.a, ia berkata : “ Seseorang laki-laki datang kepada Rasulullah, dan dia berkata : “ Assalamu’alaikum, “ maka Rasulullah menjawab salam atasnya, dan kemudian dia duduk. Rasulullah berkata, “ Sepuluh. “ Selanjutnya datang orang yang lain, lalu dia berkata, “ Assalamu’alaikum warahmatullah. “ Beliau menjawabnya, dan kemudian dia duduk. Beliau berkata, “ Dua puluh. “ Lantas, datang orang yang lain lagi, lalu dia berkata, “ Assalamu’alaikum warahmatullah wabaraktuh. “ Nabi pun berkata, “ Tiga puluh. “
Anjuran memberi  salam amat sesuai   dengan hadits Nabi  SAW  , “ Apabila salah seorang diantara kalian tiba disuatu majelis, hendaklah member salam, apabila akan meninggalkan majelis, hendaklah member salam yang pertama tidak lebih berhak  dari yang terakhir. “ (HR. Abu Dawud no. 5208 dan Tirmidzi no. 2707).

2.    Bermuka Manis
Rasululah SAW bersabda,  “ Janganlah engkau meremehkan perbuatan kebaikan dari sesuatu apa pun, walaupun sekedar menyambut saudaramu dengan muka yang manis. “ (HR.Muslim no.2626).

3.    Berjabat Tangan
Rasulullah SAW bersabda, “ Tidaklah dua orang muslim saling bertemu lalu keduanya berjabat tangan, melainkan diampunkan dosa keduanya sebelum keduanya saling berpisah. “ (HR. Abu Dawud no.5212, Tirmidzi no. 2725, dan Ibnu Majah no.3703).
Imam  Nawawi rahimallah berkata, “ Ketahui bahwa mushafahah  (berjabat tangan) sangat dianjurkan untuk dilakukan kepada sesame muslim pada saat setiap kali pertemuan keduanya. “

4.    Kata-kata yang baik
Firman Allah SWT dalam Surat Al-Isra ayat 53 :
وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ ٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ يَنزَغُ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ كَانَ لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٗا مُّبِينٗا  
“ Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. “
Rasulullah SAW bersabda, “ Perkataan yang baik adalah sedekah. “ (HR.Bukhari no.2891,2989 dan Muslim no.1009).
Kalimat yang baik meliputi zikir, do’a, salam, sanjungan tulus, akhlak terpuji dan tingkah laku baik.






Sabtu, 07 September 2019

Adab Tidur Menurut Sunnah





Tidur  ada tiga jenis yaitu pertama Khuluq ( Akhlaq ) jenis tidur ini yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kedua Khuruq ( perusak ) yaitu tidur pada wakktu dhuha, setelah shalat shubuh hingga terbit fajar yang mengakibatkan kemalasan, ketiga Humuq ( kebodohan) yaitu tidur pada waktu Ashar  yang menimbulkan gangguan syaraf.
Kali ini postingan saya tentang tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Bagaimana tidur yang dapat menjadi ibadah bagi pelakunya ? Apa saja persiapan sebelum tidur ? Bagaimana setelah persiapan tidur dilakukan ? dan terakhir  cara tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW cara tidur yang dilarang.
Selamat  membaca !!!!!
ADAB TIDUR MENURUT SUNNAH
Tidur adalah sebuah aktivitas dalam upaya mengisterihatkan anggota badan, sehingga setelah bangun dari tidur diharapkan dapat beraktivitas kembali dalam upaya melanjutkan kehidupan di muka bumi ini.
Sebagai seorang muslim tentunya segala aktivitas yang dilakukan dapat bernilai ibadah di sisi Allah sesuai sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Untuk itu artikel kali ini adalah tidurmu adalah ibadah.
Persiapan sebelum tidur
1.    Berwudlu dan melaksanakan shalat sunat dua rakaat ( Bukhari,Muslim).
2.    Membaca Al-Qur’an sekurang-kurangnya 10 ayat, Surat Al-Mulk, As-Sajadah, Al-Waqiah, Ayat Kursi dan ayat terakhir Surat Al-Baqaha (Bukhari,Muslim).
3.    Sunnah mengibas-ngibaskan alas tidur atau kain sebelum dihamparkan (Bukhari)
4.    Sebelum tidur hendaknya kita bermuhasabah ntuk mengoreksi amal perbuatan yang telah kita lakukan (Umar bin Khattab)
5.    Membaca Al-Kafirun satu kali, barang siapa membacanya sebelum tidur akan terhindar dari sifat syirik (Tabrani,Abu Dawud,Nasai). .
6.    Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan dan diusapkan keseluruh badan (diulangi sebanyak 3X)(Bukhari,Muslim,Tirmidzi,Nasai)
7.    Membaca Tasbih Fatimah yaitu Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x, kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan dan diusapkan keseluruh badan. Barang siapa membacanya sebelum tidur akan bangun dalam keadaan segar bugar (Muslim).
8.    Berniat untuk  bangun malam yaitu shalat tahajjud, kemudian merebahkan diri dengan membaca do’a :
بِسْمِكَ اللَّهُمَّ اَحْيَا وَبِسْمِكَ اَمُوْتُ
“ Dengan nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan dengan nama-Mu saya mati “ (Bukhari)


9.    Jika terbangun karena mimpi buruk, bacalah do’a :
اَعُوْذُ بِا اللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّ جِيْمِ
“ Aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk “ meludah dengan isyarat kekiri tiga kali (Bukhari)
10. Jika bermimpi baik disunnahkkan membaca  اَلْحَمْدُ لله” Segala puji bagi Allah “ (un tidur Bukhari)
11. Bangun tidur disunnahkan membaca Alhamdulillah tiga kali dan membaca do’a

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِى اَحْيَانَا بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“ Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami “ (Bukhari) kemudian menggosokkan punggung tangan ke muka agar segera hilang rasa kantuknya.
12. Bangun  dari tidur disunnahkan mencuci tangan sebanyak tiga kali, bersiwak, berwudlu serta memasukkan air ke hidung, karena syetan banyak yang bersembunyi di lubanh hidung ketika tidur (Bukhari).

Tidur Yang Disunnahkan
Ada dua tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yaitu :
1.    Berbaring pada sisi kanan menghadap kiblat dengan tangan kanan di bawah pipi dan kaki kanan diatas kaki kiri.
2.    Terlentang dengan kepala menoleh ka arah kiblat, kedua tangan dilipat di atas perut dan kaki kakan diatas kaki kiri.

Cara tidur yang dilarang
Berdasarkan hadits dari Bukhari, Tirmidzi, dan Ibnu Majah ada dua hal tidur yang dilarang yaitu :
1.    Kaki melonjor ke arah kiblat (su’ul adab)
2.    Tidur tengkurup, sebab cara ini amat dibenci oleh Allah

Minggu, 01 September 2019

Adab Minum Dalam Islam


Baik, sebelum saya menulis artikel ini lebih lanjut lebih baiknya saya mengucapkan salam terlebih dahulu pada temen - temen semua yg sudah mampi di website saya ini.

Assalamualaikum wr wb. Sebelumnya saya berterimakasih pada temen - temen yg sudah membaca blog saya ini dari sekian pilihan yg ada pada google.

Sunnah - Sunnah Dalam Minum

Minum adalah sebuah kegiatan kita sehari - hari atau sebuah kebutuhan wajib kita bagi manusia, dalam ini minum bisa di kategorikan apa saja, yaitu sebuah cairan. Dalam minum sesuia ajaran Nabi kita muhammad SAW tentu ada tata cara atau sunnah dalam meminum yg baik.

Masih banyak sebagian umat islam yg masih belum tau caranya minum yg baik dan benar sesuai ajaran nabi kita. Berikut kita sama - sama belajar dan memberikannya sunnah - sunnah dalam minum;

1. Niat

Tidak cuman hanya solat atau puasa dll kita niat. Namun minum juga harus di dasari dengan niat supaya cairan yg masuk dalam tubuh kita bermanfaat baik dan di tinjukan juga untuk beribadah kepada Allah SWT.

2. Baca Doa

Tidak usah kita membaca dengan doa yg terlalu panjang, dengan mengucapkan basmallah sudah cukup. Dengan menucap basmallah di tunjukan kepada Allah SWT, merupakan nilai ibadah.

3. Minum Dengan Tangan Kanan

Sangatlah di sunnahkan untuk minum dengan menggunakan tangan kanan. Untuk itu rosullah juga memperintahkan kita untuk selalu mengingatkan selalu kepada si anak untuk selalu makan dan minum menggunakan tangan kanan. 

4. Tidak Bernafas Dan Menuip Air Minum

Dalam Hadits Riwayat Bukhari No 5630 dan Muslim No 263, menerangkan bahwa jika kalian minum janganlah bernafas dalam wadah air minumnya. Jadi dalam hadits ini dari sunnah rosullah saw menerangkan jika kita minum sebaiknya janganlah bernafas dan meniup air minumnya.

5. Minum Dengan Posisi Duduk

Hadits Riwayat Ahmad No 8135, Rasullah SAW bersabda yg menjelaskan bahwa tidak boleh minum sambil berdiri, yg jika ada yg minum sambil berdiri untuk membantu memutahkannya. Dari penjelasan tersebut kita bisa mengetahui bahwa minum sambil duduk sangat di anjurkan atau di sunnahkan. Jika kita bisa minum sambil duduk sebaiknya minum sambil duduk lah.

6. Menutup Wadah Air Dalam Malam Hari

Kita di anjurkan atau di sunnahkan untuk menutup wadah air dalam malam hari. Karena dalam sebuah hadits menjelaskan bahwa wadah air yg tidak tertutup akan menjadi penguraian untuk bibit - bibit penyakit. Dengan menutup wadah air kita juga bisa mencegah terlebih dahulu yg sebelum nantinya malah terkena penyakit dari air yg kita minum.

6. Minum Dengan Minuman Yang Ada Dan Tidak Mencelanya

Kita harus mengajarkan kepada si anak untuk makan apa yg ada dan tidak mencela makanan tersebut, walaupun makanan tersebut tidak enak. Jika kita mencelanya termasuk berbuatan yg tidak baik.

Jumat, 30 Agustus 2019

Adab Dalam Adzan





Pembahasan artikel saya kali ini  adalah Sunnah Dalam Adzan. Pengertian adzan secara bahasa adalah al-i’laam (pemberitahuan), dan dalam istilah syariat adzan adalah pemberiahuan masuknya waktu shalat dengan mengumandangkan lafazh khusus.
Bagaimanakah sunnah-sunnah di dalam adzan ? untuk itu mari kita telaah bersama agar kita dapat memahaminya, dan untuk itulah kami ketengahkan perlunya pemahaman tentang sunnah dalam azan.
Sunnah Dalam Adzan
Sunnah-sunnah yang berkaitan dengan adzan ada lima, seperti yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Kitab Za’dul Ma’ad.
Kelima sunnah tersebut ditujukan bagi orang yang mendegar adzan yaitu :
1.    Mengucapkan seperti yang diucapkan muazzin.
Bagi orang yang mendengar adzan disunnahkan agar mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muazzin, kecuali dalam lafazh :
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ , حَيَّ عَلىَ الْفَلَاحِ
Ketika mendengar lafazh yang dikecualikan tersebut, maka setiap muslim yang mendengarkannya mengucapkan lafazh ini :
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِا الله
“ Tidak ada daya maupun kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah “2)*
Manfaat menjawab adzan seperti tersebut berdasarkan HR Muslim ( no. 385 ), akan menjadi salah satu sebab engkau masuk surga.

2.    Mengucapkan persetujuan atas kesaksian muazzin dalam mengumandangkan adzannya , serta mengungkap keridhaan terhadap agama dan Nabi-Nya.
Setelah muazzin selesai mengumandangkan adzannya, maka yang mendengarnya mengucapkan :
وَاَنَا اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْل الله , رَضِيْتُ باِ اللهِ رَبًّا وَبِا لْاِسْلاَمِ دِيْنًا , وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا
“ Dan aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, aku ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agamaku dan ridha atas Muhammad sebagai Rasulku. “ (HR.Muslim No. 386).


3.    Bershalawat kepada Rasulullah
Yaitu setelah selesai menjawab adzan dari muazzin dan menyempurnakan shalawatnya dengan mengucapkan shalawat Ibrahimiyah.
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :

اِذَا سَمِعْتُمُ الْمُوَذِّنَ فَقُوْلُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ فَاِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاة ًصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“ Apabila kalian mendengar muazzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya lantas bershalawatlah untukku. Karena sesungguhnya seorang muslim yang bershalawat untukku satu kali, maka Alla bershalawat untuknya sepuluh kali.” ( HR. Muslim no.384).

4.    Berdo’a setelah bershalawat kepada Nabi SAW.

اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ , وَالصَّلاَةِ الْقَا ئِمَةِ , اَتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ , وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدَا الَّذِي وَعَدْ تَه
“ Ya Allah, Rabb Pemilik panggilan sempurna (adzan) ini dan shalat wajib yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau SAW sehingga dapat menempati kedudukan yang terpuji sesuai yang Engkau janjikan. “ ( HR. Bukhari No. 614).

Manfaat do’a ini dibaca akan memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

5.    Berdo’a untuk hajat diri sendiri, dan meminta karunia Allah, karena Dia pasti mengabulkan permintaan tersebut.
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW :

قُلْ كَمَا يَقُوْلُوْنَ , يَعْنِيْ الْمُؤَ ذِّيْنَ , فَاِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهُ
“ Ucapkanlah seperti yang mereka (para muazzin) ucapkan. Lantas jika engkau telah selesai, mohonkanlah kepada-Nya, niscaya permohonanmu akan diberikan. “ (HR. Abu Dawud, Al Hafizh Ibnu Hajar mmenghasankannya dan Ibnu Hibban menshahihkannya).

Apabila amalan-amalan sunnah ketika mendengar adzan tersebut dikumpulkan, maka seorang muslim telah melaksanakan sebanyak 25 sunnah.