kode iklan

Jumat, 30 Agustus 2019

Adab Dalam Adzan





Pembahasan artikel saya kali ini  adalah Sunnah Dalam Adzan. Pengertian adzan secara bahasa adalah al-i’laam (pemberitahuan), dan dalam istilah syariat adzan adalah pemberiahuan masuknya waktu shalat dengan mengumandangkan lafazh khusus.
Bagaimanakah sunnah-sunnah di dalam adzan ? untuk itu mari kita telaah bersama agar kita dapat memahaminya, dan untuk itulah kami ketengahkan perlunya pemahaman tentang sunnah dalam azan.
Sunnah Dalam Adzan
Sunnah-sunnah yang berkaitan dengan adzan ada lima, seperti yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Kitab Za’dul Ma’ad.
Kelima sunnah tersebut ditujukan bagi orang yang mendegar adzan yaitu :
1.    Mengucapkan seperti yang diucapkan muazzin.
Bagi orang yang mendengar adzan disunnahkan agar mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muazzin, kecuali dalam lafazh :
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ , حَيَّ عَلىَ الْفَلَاحِ
Ketika mendengar lafazh yang dikecualikan tersebut, maka setiap muslim yang mendengarkannya mengucapkan lafazh ini :
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِا الله
“ Tidak ada daya maupun kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah “2)*
Manfaat menjawab adzan seperti tersebut berdasarkan HR Muslim ( no. 385 ), akan menjadi salah satu sebab engkau masuk surga.

2.    Mengucapkan persetujuan atas kesaksian muazzin dalam mengumandangkan adzannya , serta mengungkap keridhaan terhadap agama dan Nabi-Nya.
Setelah muazzin selesai mengumandangkan adzannya, maka yang mendengarnya mengucapkan :
وَاَنَا اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْل الله , رَضِيْتُ باِ اللهِ رَبًّا وَبِا لْاِسْلاَمِ دِيْنًا , وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا
“ Dan aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, aku ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agamaku dan ridha atas Muhammad sebagai Rasulku. “ (HR.Muslim No. 386).


3.    Bershalawat kepada Rasulullah
Yaitu setelah selesai menjawab adzan dari muazzin dan menyempurnakan shalawatnya dengan mengucapkan shalawat Ibrahimiyah.
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :

اِذَا سَمِعْتُمُ الْمُوَذِّنَ فَقُوْلُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ فَاِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاة ًصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“ Apabila kalian mendengar muazzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya lantas bershalawatlah untukku. Karena sesungguhnya seorang muslim yang bershalawat untukku satu kali, maka Alla bershalawat untuknya sepuluh kali.” ( HR. Muslim no.384).

4.    Berdo’a setelah bershalawat kepada Nabi SAW.

اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ , وَالصَّلاَةِ الْقَا ئِمَةِ , اَتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ , وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدَا الَّذِي وَعَدْ تَه
“ Ya Allah, Rabb Pemilik panggilan sempurna (adzan) ini dan shalat wajib yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau SAW sehingga dapat menempati kedudukan yang terpuji sesuai yang Engkau janjikan. “ ( HR. Bukhari No. 614).

Manfaat do’a ini dibaca akan memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

5.    Berdo’a untuk hajat diri sendiri, dan meminta karunia Allah, karena Dia pasti mengabulkan permintaan tersebut.
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW :

قُلْ كَمَا يَقُوْلُوْنَ , يَعْنِيْ الْمُؤَ ذِّيْنَ , فَاِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهُ
“ Ucapkanlah seperti yang mereka (para muazzin) ucapkan. Lantas jika engkau telah selesai, mohonkanlah kepada-Nya, niscaya permohonanmu akan diberikan. “ (HR. Abu Dawud, Al Hafizh Ibnu Hajar mmenghasankannya dan Ibnu Hibban menshahihkannya).

Apabila amalan-amalan sunnah ketika mendengar adzan tersebut dikumpulkan, maka seorang muslim telah melaksanakan sebanyak 25 sunnah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar