kode iklan

Senin, 29 Juni 2020

Khutbah Jum'at : Umur Dunia Semakin Dekat


Umur dunia semakin dekat, itulah juduk khutbah kita kali ini. Menurut beberapa  hadits Nabi SAW bahwa umur umat Islam sekitar 1500 tahun. Perhitungan ini diambil setelah dikurangi umur umat Yahudi dengan umat Nasrani jadilah umur umat Islam ditambah 100 tahun dikurangi 13 tahun priode Makkah.

 إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Segala puji hanya milik Allah semata yang memelihara alam semesta, Dia yang menghidupkan, Dia yang mematikan, Dia yang Mengawasi, Merawat, Menjaga alam semesta. Dia pulalah yang menghancurkannya sehancur-hancurnya, agar manusia tidak tertipu dengan kemilau dunia yang akan segera di kiamatkan oleh Allah SWT.

Salawat dan Taslim semoga dilimpahkan kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. serta para Sahabat dan ahli warisnya sekalian.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang Dimuliakan Oleh Allah SWT!

Para Ulama mengatakan tanda-tanda kiamat itu sejak Nabi masih hidup sudah disebutsebut semakin dekat, dan hari ini semakin jelas bahwa tanda akan berakhirnya kehidupan ini semakin nampak.

Dalam sebuah kitab yang disampaikan oleh Syaikh Amin Muhammad Jamaluddin dalam kitabnya “Umur ummat Islam, Imam Mahdi dan Dajjal” yang disahkan oleh Departemen Pengkajian Islam Al – Azhar Kairo pada tanggal 20 Oktober 1996 M, menulis tentang fenomena akhir zaman.

Kitab ini pasti menggetarkan hati setiap orang yang beriman bahwa langit tidak lama lagi akan runtuh, bumi akan dihancurkan, laut akan meluap, gunung akan diluluhlantahkan, bintang-bintang akan berjatuhan, kiamat akan segera datang.

Pada halaman 43 dalam bab Perhitungan Umur Umat tertulis sebagai berikut : Al Hafizh Ibn Hajar dalam kitabnya “Fathul Baari” telah menerangkan kepada kita tentang hadits-hadits umur setiap ummat manusia. Dimana hadits-hadits tersebut menunjukkan, bahwa masa ummat ini atau ummat Islam adalah lebih dari seribu tahun. Karena hadits tersebut menerangkan, bahwa masa umat Yahudi adalah sama dengan masa umat Nasrani ditambah dengan masa umat Islam. Sedangkan para sejarawan bersepakat, bahwa masa kaum Yahudi sampai diutusnya Nabi Muhammad saw adalah lebih dari 2000 tahun. Adapun masa umat Nasrani adalah 600 tahun.

Kemudian Al Hafizh Ibn Hajar juga berkata : “Hadits tersebut juga mengisyaratkan tentang pendeknya masa yang tertinggal dari umur dunia Dari keterangan yang lebih terperinci dari perkataan Ibnu Hajar, disini pengarang kitab tersebut menerangkan, bahwa penjelasan beliau tersebut menunjukkan atas dua perkara, yaitu :

1.   Masa umat Yahudi adalah umur umat Nasrani digabungkan dengan umur umat Islam, atau umur umat Yahudi sama dengan umur umat Islam ditambahkan dengan umur umat Nasrani.

2.   Sesungguhnya umur umat Nasrani adalah selama 600 tahun. Hal ini diterangkan oleh sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kita shahihnya dari Salman Al Farisi ra. : “Masa antara Isa dan Muhammad saw. adalah selama 600 tahun”.[1]

Selanjutnya beliau mengatakan : Dengan demikian kita dapat mengatakan, bahwa umur umat Islam sama dengan umur umat Yahudi dikurangi dengan umur umat Nasrani. Dengan mengetahui, bahwa umur umat Yahudi dan umur umat Nasrani adalah lebih dari 2000 tahun, sedangkan umur umat Nasrani adalah 600 tahun, maka umur umat Islam sama dengan 2000 dikurangi 600, yakni 1400 tahun lebih. Dan para ahli sejarah menerangkan bahwa kelebihan dimaksud adalah ditambah 100 tahun.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang Dimuliakan Oleh Allah SWT!

Kalau kita hitung secara rinci seperti rumus yang dikemukakan diatas, maka 2000 tahun dikurangi 600 tahun di tambah 100 tahun sama dengan 1500 tahun. Hari ini kita sudah berada pada tahun 1441 H. Maka yang kita tunggu hanya sisa 1500 dikurangi tahun Hijriah yang sedang berjalan dikurangi lagi 13 tahun Priode Makkah, maka sisanya tinggal 46 tahun. Apakah betul hanya tinggal 46. tahun pas, atau ditambah sedikit.., hanya Allah yang Maha Tahu.

Apa-apa yang disebutkan oleh Nabi sebagian besar telah terjadi. Yang kita nantikan bukan kesempatan menjadi kaya, melainkan kesempatan menjadi payah, karena kejadian besar yang akan datang tinggal menunggu waktu, yakni huru hara akhir zaman, Imam Mahdi, turunnya Nabi Isya as. Dan beberapa kejadian besar lainnya.

Dari siapa lagi berita kiamat itu akan kita percaya. Allah dan RasulNya telah memberitakannya. Firman Allah dalam Surat Muhammad ayat 18 :

فَهَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَهُم بَغۡتَةٗۖ فَقَدۡ جَآءَ أَشۡرَاطُهَاۚ فَأَنَّىٰ لَهُمۡ إِذَا جَآءَتۡهُمۡ ذِكۡرَىٰهُمۡ ١٨

“Maka adakah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tandatandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang .? (Muhammad 18).

Apa saja kah tanda kiamat itu ?

Salah satu hadits sahih yang berkaitan dengan kiamat (as-sāʽah) yang pasti adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya dan juga diriwayatkan oleh beberapa perawi hadits serta diakui oleh para ulama adalah hadits berikut.

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Artinya, “Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178)

Tanda-tanda kiamat dalam hadits ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir). Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits ini. Namun yang disebutkan dalam hadits tersebut hanya ada delapan: Pertama, Munculnya kabut (dukhan) Kedua, Munculnya Dajjal Ketiga, Munculnya Dabbah Keempat, Terbitnya matahari dari barat. Kelima, Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj Keenam, Munculnya Isa bin Maryam; Ketujuh, Adanya tiga gerhana, di timur;   gerhana di barat;   gerhana di jazirah Arab. Kedelapan, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul

Bukankah kiamat itulah yang lebih mengerikan dari pada “badai tsunami Aceh”. Kalau kita tidak segera bertobat, kalau kita tidak segera mengatasi kemungkaran dan pertikaian, kalau kita tidak kembali mengamalkan agama dengan benar. Kalau para pemimpin masih terus memperebutkan jabatan, kalau ummat tidak segera memakmurkan masjid, kalau da’wah disepelehkan. Maka kita semua yang akan tergilas oleh kesalahan kita sendiri.

Bukankah kebanyakan dari kita  selalu menunda-nunda amal. Sebentar lagi.., besok saja.., tahun depan saja..,nantilah…., nanti sudah kawin.., nanti sudah tua dan sebagainya. Gampang nanti bertaubat…, nanti saja dulu.., Allah kan Maha Pengampun dan sebagainya.

Inilah kata-kata yang sering dilontarkan , pada hal makin hari umur dunia makin dekat kepada kehancurannya. Sebenarnya sejak Al-Qur’an diturunkan tanda kiamat sudah ada seperti yang disebutkan dalam ayat diatas. Kini sudah hampir 1500 tahun kita menunggu. Apa lagi yang kita tunggu untuk berbuat amal kebaikan yang diperintahkan oleh Allah melalui Rasululah SAW ?

Mari kita semua, tidak perlu takut dengan badai tsunami kalau ada iman dan amal shaleh. Mari kita segera bersiap-siap menyongsong kematian yang akan datang menyergap setiap saat, setiap waktu, setiap jam , kita mendengar orang yang mati dengan berbagai sebab.

Jangan  

lagi menunda-nunda taubat, jangan lagi bertengkar, jangan lagi membunuh ummat, jangan lagi memperebutkan dunia yang akan binasa. Badai tsunami dahsyat, kiamat lebih dahsyat, sakaratil-maut paling dahsyat, hari mahsyar amat dahsyat dan siksa Neraka maha dahsyat.

Jangan meremehkan dosa, jangan meremehkan peringatan Allah dan RasulNya. Sungguh balasan akhirat itu “akbar”. Lebih besar, lebih dahsyat dari semua bencana dunia. Mari segera bertaubat, mari segera minta ampun kepada Allah. Sungguh Allah sedang menunggu orang yang berdosa untuk segera meminta ampun, Bahkan Allah sendri memanggil orang yang bersalah untuk segera diampuni.

Firman Allah di dalam Surat Ali Imrab ayat 133 :

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Segeralah berlombah mengejar keampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa”.  

“Segeralah” adalah panggilan Allah, seakan-akan Allah berkata : Hei hambaku kemarilah segera mengejar keampunaKu. Ini artinya Allah memanggil orang yang berdosa untuk segera diampuni. Kalau ada orang yang tidak datang alias tidak segera minta ampun ini namanya keterlaluan.

Sudah nyata-nyata salah dan dipanggil untuk diampuni, tapi tidak juga mau menghadap. Sungguh keterlaluan…, sungguh sangat disayangkan orang seperti ini, sudah dipanggil untuk diberi maaf, tapi tidak juga mau minta maaf, adalah kesalahan yang tidak patut dibijaksanai. Jangan salahkan Allah kalau orang seperti ini dicampakkan kedalam Jahannam. Jangan salahkan Allah kalau mati tertimpa bangunan akibat bencana. Maka segeralah wahai orang yang ingin selamat..! Allah sangat Pemaaf.., Allah Maha Pengampun.

Allah bahkan memanggil orang yang berdosa. Sebenarnya orang yang berdosa itu tak usah dipanggil lagi, dia sudah harus tau diri, dia yang mesti datang mengibah-ibah, menangis dan merintih dihadapan Allah. Tapi karena Kemurahan dan Kasih Sayang Allah, jualah sehingga dia malah dipanggil.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang Dimuliakan Oleh Allah SWT!

Panggilan Allah diatas sangat mendesak, semestinya setiap orang harus berlari cepat. “Ayo segera.., cari keampunan Tuhanmu..!”

Kenapa Alah menyuruh kita cepat-cepat.? Karena memang Allah Maha Tahu, bahkan Maha Menentukan bahwa banyak diantara kita yang mungkin umur hanya sampai malam ini, yang berarti besok sudah harus berada dalam penantian kubur, bukan ditempat peristrahatan terakhir seperti kata kebanyakan orang, melainkan dalam pergulatan siksa bersama Mungkar dan Nakir, bersama kala jengking dan ular berbisa, yang bisanya menurut salah satu riwayat menyebutkan bahwa andaikata setetes bisa tumpah dibumi ini, niscaya tidak akan ada rumput yang tumbuh.

Disana baru kita menyesal dan meratap, alangkah menyesalnya panggilan Allah untuk segera bertaubat kita tidak hiraukan. Alangkah ruginya hidup ini, kita tidak manfaatkan waktu untuk sesuatu yang teramat penting menuju Allah, sesuatu yang tak ternilai harganya yaitu iman dan amal shaleh yang diawali dengan memohon ampunan Allah.

Oleh sebab itu, marilah segera mendatangi Allah dengan memohon ampunanNya. Segera dan segeralah sebelum binasa dalam kebinasaan abadi. Mudah-mudahan kita semua selamat dari huru hara akhir zaman dan selanjutnya selamat dari siksa kubur dan api Jahannam     

وقل رب اغفر وارحم و انت خير الراحمين :

1.       Shahihul Bukhari, kitab Manaqib Al Anshar.

2.       https://www.tongkronganislami.net/materi-khutbah-jumat-singkat-umur-dunia-semakin-dekat

3.       https://islam.nu.or.id/post/read/103664/ini-tanda-tanda-kiamat-dalam-hadits-rasul-saw

 


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar