Basren Blog. Kaum kafir
Quraisy mencari akal baru bagamana agar orang tidak berbondong-bondong masuk ke
agama baru yaitu Islam. Banyak tenaga dan pikiran yang mereka lakukan
baik dengan penyiksaan atau diplomasi dengan kerajaan lain, antara lain dengan
kaisar Nagus.
Untuk itu
mereka kembali mengadakan musyawarah untuk membunuh Nabi Muhammad SAW, merekapun
bertanya dalam musyawarah itu, salah
seorang yang tertua dari mereka bertanya, “ Siapakah yang berani membunuh
Muhammad ? “
Maka dengan
lantang dan berani, Umar mengacungkan tulunjuk jarinya keatas dan menjawab
pertanyaan itu, “ Aku yang akan membunuhnya ! “.
Lantas mereka
pun berkata, “ Ya, kaumu bisa melakukannya. “
Umar pun
bangkit dari tempat duduknya dan pergi sambil menyandang pedangnya, ditengah
perjalanan dia pun bertemu dengan Saad bin Abi Waqqas.
“ Mau kemana
engkau wahai Umar ? “ Tanya Saad bin Abi
Waqqas
“ Aku mau
membunuh Muhammad ! “ jawab Umar
“ Kalau
demikian, Banu Hasyim, Banu Zuhra,dan Banu Abdi Manaf tentu tidak akan berdiam diri. Mereka pasti
tidak akan membiarkanmu hidup di muka bumi. “ jawab Saad bin Abi Waqqas.
Kelihatannya
Umar bertambah marah dengan jawaban yang demikain, lantas dia berkata, “
Tampaknya kamu juga telah meninggalkan agama kita dan menjadi orang Islam. Jika
demikan, kamu akan kubunuh lebih dahulu ! “
Sesudah berkata demikain , Umar pun menghunuskan
pedangnya.
“ Ya, aku
memang telah masuk Islam. “ jawan Saad bin Abi Waqqas.
Tanpaknya
perkelahian pedang lawan pedang akan terjadi, pada saat keduanya mengayunkan
pedangnya, maka Saad pun berkata kepada Umar, “ Wahai Umar, terlebih dahulu
telitilah kab tentang keluargamu. Saudara perempuanmu dan iparmu juga telah
masuk Islam. “
Mendengar hal
itu Umar bertambah marah dan langsung pergi ke rumah saduara perempuannya.
Sementara di
rumah saduara perempuan Umar , Khabbab sedang mengajarkan Al Qur’an, mendengar
derap langkah dan teriakan Umar, maka suasana menjadi kacau, sementara
lembaran-lembaran Al-Qur’an bertebaran diatas lantai, Khabbab berlindung di
dalam kamar, sedangkan saudara perempuan Umar dan iparnya berada di ruang
tengah rumah.
“ Hai
Patimah, buka pintu rumahmu, kalau tidak akan kudobrak dari luar ! “
Tidak ada
perasaan takut, kerena hati telah terpaku dengan kebesaran Islam. Maka
dibukalah pintu rumahnya. Dengan sigap tanpa pikir Umar langsung memukul
adiknya dengan benda yang ada di tangannya sehingga keluarlah darah dari kepala
adiknya .
“ Kamu telah
menjadi musuh dirimu sendiri. Kamu mengikuti agama yang buruk ini ! “ Tukas
Umar kepada adik perempuannya dan iparnya dan selanjutnya Umar masuk ke dalam rumah
dan bertanya, “ Sadang apa kalian dan
suara apa siapa yang kudengar tadi ? “
Maka
iparnya menjawab, “ Kami sedang mengobrol biasa. “ selanjutnya Umar bertanya, “
Apakah kamu telah meninggalkan agamamu dan masuk ke agama baru ? “ Iparnya
menjawab, “ Bagaimana jika agama baru itu benar ? “
Mendengar hal
itu, Umar langsung memegang jenggot Iparnya dan menjatuhkannya ke tanah serta
memukulnya dengan puas, sementara adik perempuannya mencoba memisahkan mereka
berdua, namun yang didapat oleh adiknya adalah tamparan hingga berdarah.
“ Hai Umar,
apakah kami dipukul hanya karena kami masuk Islam ? Kami memang telah masuk
Islam. Jika gara-gara ini, lakukanlah sepuasmu terhadap diri kami. “ tukas adik
perempuannya.
Umar terdiam
sejenak dan kedua matanya terarah ke lembaran ayat suci Al-Qur’an yang tertinggal
di luar, kemudian dia langsung mengambil salah satu lembaran tersebut yang ternyata surat Thaahaa dan terus dibacanya
dibacanya hingga ayat ke 14 :
إِنَّنِيٓ أَنَا ٱللَّهُ
لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدۡنِي وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكۡرِيٓ
“ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah,
tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat
untuk mengingat Aku "
Selesai
membaca ayat tersebut, roman mukanya berubah, dan dai pun berkata, “ Baiklah,
kini pertemukanlah aku dengan Muhammad ! “
Mendengar
hal itu Khabbab pun keluar dari tempat persembunyaiannya dan bkata, “ Hai Umar,
aku sampaikan kabar gembira untukmu, kemarin, pada malam kamis, aku mendengar
Rasulullah SAW berdo’a “ Ya Allah, Kuatkanlah Islam dengan Umar atau Abu Jahal,
siapa saja dari keduanya yang lebih Engkau sukai (karena keduanya adalah tokoh
kuat yang sangat terkenal) “ Sekarang telah diketahui bahwa do’a Rasulullah SAW
telah dikabulkan untukmu. “
Umar
bin Khattab dipertemuakan dengan Rasulullah SAW pada hari jum’at subuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar